Taklama kemudian, Si Kancil dengan percaya diri menuju ke tepi sungai dan membujuk Buaya. "Kalian masih menunggu di sini, aku jadi merasa tersanjung," celetuknya tanpa rasa takut akan dimangsa. "Jangan banyak bicara! Kau sudah makan banyak mentimun, pasti bertambah gemuk. Kemarilah, kami sudah lapar!".
Acopy of the story Si Kancil dan Buaya in bahasa Indonesia can be downloaded here. Students can re-tell the story in Indonesian {a simplified version} or in English. You could also discuss other folktales or stories that your students know of about animals wanting to cross the river, cross the bridge, cross the road.
Assalamualaikumwarrahmatullahi wabarakatuhIzin memperkenalkan diriNama:FICKY ALRADLYNim:11308505190058Prodi:PGSD4ASemester:4Mata Kuliah: Keterampilan Dasar
RahimidinZahari, Jaafar Taib. really liked it 4.00 · Rating details · 21 ratings · 3 reviews. Sang Kancil ingin memakan buah yang sedang ranum di seberang sungai. Dia mendapat akal. Lalu diserunya semua Buaya bahawa dia dititahkan oleh Raja Sulaiman untuk membilang jumlah Buaya yang ada. Kancil melompat di atas belakang dan kepala Buaya
StoryTelling Competition Grade 5 SD.2 YPK Bontang.Hi. I'M Lathif Today I want to tell you a story with The title "The Mouse Deer and The Crocodile".
aboutthe Tale of Mousedeer and Crocodile or 'Hikayat Sang Kancil & Buaya' was proposed as a new alternative of folklore storytelling to enhance. user experience. There are three main objectives in this study. Firstly, to identify the main factors contributing to the abandoning of the Malay. folklore.
Watakdan Perwatakan Cerita. Sang Kancil dan Buaya Sang Kancil Binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Sang Kancil mempunyai sifat kesabaran setelah terpandang kebun buah-buahan kegemarannya. Sang Kancil menggunakan akalnya untuk melepas diri daripada Sang Buaya. Sang Kancil berani mengatakan bahawa mereka telah ditipu olehnya. Sang Buaya Sang Buaya menggunakan akalnya untuk memakan Sang
KumpulanStory Telling Durasi 7menit Cerita Rakyat Situ Bagendit , Dan Cerita Kancil Dan Buaya Hay guys apa kabarnya semoga baik-baik dan selalu semangat pada kali ini admin akan berbagi story telling dalam bahasa Inggris cerita rakyat yaitu Situ Bagendit dan juga cerita Kancil Dan Harimau dengan durasi tujuh menit, nah untuk kalian yang saat ini sedang mencari dan membutuhkannya
DONGENG Sang Kancil dengan Buaya. Pada zaman dahulu Sang Kancil merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang-binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong
Nama:Rif'ah Yusmawati Nur AinyNIM : 151711313015Story telling ini menceritakan seekor kancil yang sedang jalan santai di hutan. Sedang santai Si Kancil berj
Allcontent for Story Telling Kancil Dan Buaya is the property of Tyas midwifery and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podbay in any way.
Kancilsegera naik ke punggung Pak Buaya untuk menyebrang. ''Waaah. Asik. ''Kata Kancil dengan sangat gembira. Cerita Rakyat Fabel Kancil Menyebrangi Sungai dengan menginjak Buaya. Nikmatilah kegembiraan mu Cil. Karena sebentar lagi kau akan masuk ke dalam perutku.''. Kata Pak Buaya dalam hati. '' Ingat Cil jangan coba-coba
SiKancil dan Buaya. Disebuah hutan belantara yang luas, tinggal beraneka ragam satwa. Salah satunya seekor kancil. Kancil yang satu ini dikenal memiliki kecerdikan yang luar biasa. Tak hanya cerdik, kancil pun dikenal sebagai satwa yang ramah akan sesama. Seperti suatu pagi, ia melihat seekor induk bebek yang tengah berenang bersama anaknya.
Sudahmenjadi kebiasaan buaya, apabila hari panas buaya suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa berlengah-lengah lagi kancil menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata," Hai sahabatku Sang Buaya, apa kabarmu hari ini?". Buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari membuka mata dan didapati Sang Kancil yang
CeritaKancil Dan Buaya Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya - Sebagian siswa memerlukan contoh text pendek dan singkat dan artinya. Seperti halnya juga dengan reading text lainnya report dan descriptive dimana guru sering memberikan tugas kepada para siswa. Tidak hanya itu, biasanya siswa pun sering menemukan berbagai bentuk cerita lainnya
vr4c9NR. Ada banyak sekali dongeng Nusantara yang terkenal dan bisa jadi sarana mendidik anak, misalnya cerita kancil dan buaya. Bukan hanya kisah tentang hewan, tapi ini juga menjadi latihan buat anak-anak mengenal literasi sejak dini. Dengan penceritaan yang menarik pada momen yang tepat misalnya sebelum tidur, kisah kancil dan para buaya pastinya akan membuat anak-anak tertarik untuk mendengarkan. Cerita dongeng ini dapat sekaligus mengajarkan kepada anak tentang bagaimana berbuat baik kepada semua orang, serta tidak menyalahgunakan kepandaian untuk hal yang merugikan. Baca juga Cerita Rakyat Malin Kundang, Kutukan untuk Anak Durhaka Di dalam hutan banyak hewan yang hidup, salah satunya adalah kancil foto pinterest Ada beraneka macam satwa yang hidup di tengah hutan, misalnya seekor kancil yang memang terkenal dengan kecerdikannya. Bukan cuma cerdik, tapi kancil juga dikisahkan memiliki sifat ramah kepada sesama. Pada suatu hari kancil melihat ada seekor bebek yang sedang berenang dengan anaknya. Kancil yang tengah berjalan menyusuri hutan pun menyapa seekor bebek. Kepada hewan lain di sepanjang perjalanan yang ditemuinya, kancil selalu menyapa lebih dulu. Karena itulah, kancil disegani oleh penghuni hutan karena keramahannya. Selain ramah, ternyata kancil juga suka menolong hewan lain yang sedang kesusahan. Tidak sedikit yang kemudian mendatangi kancil saat ada masalah atau kesulitan. Kancil suka menolong anak ayam yang terperangkap di dalam lubang foto pinterest Pada suatu hari kancil jalan-jalan menyusuri hutan dan menemukan ada tiga anak ayam sedang terperangkap di sebuah lubang yang dalam. Dengan segera kancil menghampiri anak-anak ayam. Setelah berhasil memasuki perangkap, kancil pun membungkukkan badan dan mememinta anak ayam untuk naik ke tubuhnya. Anak ayam terharu dengan kebaikan kancil karena membantu mereka bertemu induk kembali. Begitu anak ayam telah berhasil untuk menaiki tubuhnya, segeralah kancil melompat keluar dari lubang untuk mempertemukan dengan induk ayam yang kebingungan untuk mencari-cari anaknya. Induk ayam berterima kasih pada kancil yang telah menolong anak-anaknya. Bukan cuma induknya, tiga ekor ayam kecil yang sudah ditolong juga bersorak kegirangan dan berterima kasih sekali lagi pada kancil. Baca juga Sifat Jaiz dan Mustahil Rasul, Umat Islam Wajib Tahu Kancil yang merasa lapar, tergiur saat melihat buah yang ranum foto pinterest Setelah lama berjalan di hutan, kancil pun lapar dan mencari rumput di sekitar tempatnya. Sehabis memakan rumput, ternyata kancil masih merasa lapar dan ingin mencari makanan lain. Kancil pun berjalan di bawah terik matahari sampai langkahnya tiba di aliran sungai di tengah hutan belantara. Kancil pun mendekat ke tepian sungai untuk sejenak menghilangkan dahaga setelah perjalanan. Sesudah minum, ternyata kancil masih belum puas dan tiba-tiba berbinar matanya saat memandang suatu benda yang tampak menarik di seberang sungai, yaitu pohon yang berbuah ranum dan menyegarkan. Tapi air sungai yang deras membuatnya takut untuk menyebrang lewati sungai. Saat itulah kecerdikannya muncul. Kancil mencoba cari cara untuk bisa menyeberang dengan aman. Ketika akan menyeberang sungai besar, kancil berbohong kepada buaya foto kaskus Untuk membantunya menyeberang, kancil pun memanggil beberapa buaya. Di sinilah cerita kancil dan buaya muncul. Kancil punya ide untuk membohongi buaya-buaya di sungai. Ternyata buaya menyadari kedatangan kancil. “Hai kancil! Kebetulan kami sedang lapar. Apakah kamu mau jadi santapan kami hari ini?” tanya seekor buaya. Meskipun akan dimangsa buaya, kancil tetap tenang dan mengatakan sesuatu yang seolah-olah menyenangkan untuk buaya. “Hai buaya! Aku punya kabar baik buat kalian. Aku bawa daging dari raja! Kali ini aku diperintah untuk menghitung berapa jumlah buaya di sungai. Sekarang berjajarlah di sungai, lalu aku akan menghitungnya.” kata kancil menyimpan kebohongan. Buaya senang sekali mendengarnya, kemudian dipanggillah buaya lainnya untuk berjajar sampai bisa membentuk seperti jembatan. Begitu jembatan’ sudah jadi, kancil melompat dengan gembira sambil pura-pura untuk menghitung. Begitu sampai di ujung, kancil pun melompat dan mengatakan sesuatu yang membuat buaya kaget, terkecoh, sekaligus marah karena telah dibohongi. “Terima kasih banyak buaya! Karena bantuan kalian, aku bisa menyeberang sungai dengan aman dan memetik buah itu.” Tidak lama kemudian kancil pun berlari sangat kencang. Di belakangnya ada buaya-buaya yang masih marah akibat perbuatan kancil yang cerdik, tapi menyalahgunakan kecerdikannya. Mudah-mudahan cerita kancil dan buaya di atas bisa bermanfaat.
0% found this document useful 0 votes4 views2 pagesOriginal Titlestory telling kancil dan buayaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes4 views2 pagesStory Telling Kancil Dan BuayaOriginal Titlestory telling kancil dan buayaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Suatu hari, Kancil pergi ke sungai untuk minum. Tapi ia tahu bahwa buaya mungkin menunggu didalam air untuk memakannya, jadi dia berteriak keras-keras. “Aku ingin tahu apakah air hangat. Aku akan memasukkan kaki saya ke dalam air dan mencari tahu. “Tentu saja Kancil memasukkan kakinya. Dia mengambil tongkat dan memasukkan satu ujung ke dalam air. Chomp …! Buaya menyambar tongkat dan menariknya ke bawah air. Kancil tertawa. “Ha … ha … ha … buaya bodoh! Tidak bisakah membedakan antara tongkat dan kaki? “Lalu Kancil lari untuk minum di tempat lain. Pada hari berikutnya, Kancil ingin menyeberang sungai. Dia ingin makan buah-buahan di sisi lain sungai. Dia melihat batang kayu mengambang di sungai. Dia tahu bahwa Buaya tampak seperti kayu mengambang ketika ia mengambang. Kancil tidak mau dimakan oleh buaya ketika ia melintasi sungai. Dia punya ide. Ia berseru keras, “Buaya!” Buaya terangkat dari air, “Halo, Kancil. Apakah kamu datang untuk menjadi makan siang saya? “Kancil tersenyum. “Maaf, tidak hari ini, Buaya. Saya mendapat perintah dari Raja. Dia ingin mengajak seluruh buaya di sungai ini ke pesta. Dia ingin aku menghitung semua buaya sehingga ia bisa mempersiapkan cukup makanan untuk kamu. ” “Sunggu…? Beritahu kami apa yang harus dilakukan, “kata Buaya. “kamu harus berbaris dari sisi sungai ke sisi lain,” kata Kancil. Buaya kemudian memanggil semua teman-temannya dan keluarganya. Mereka berbaris di seberang sungai. Kancil lalu melompat ke punggung buaya. “Satu,” ia menghitung. Dia melompat ke buaya berikutnya, “Dua.” Dan buaya berikutnya, “Tiga.” Kancil terus melompat sampai ia tiba di sisi lain sungai. “Berapa banyak?” Tanya Buaya. “Cukup,” kata Kancil. Dia tertawa sambil berlari ke hutan. ~~~~~ Jangan lupa kunjungi ceritaku 1. The L2. I love my nos i love my car3. Story telling Ditunggu vote dan komentarnya.
I have been focusing on this folktale this term with my year 1-3 classes. The first and last time I taught this story was back in 2015 and it has been fascinating looking back over my lesson plans from that time as it was the first year I taught using TCI. I’ve been having so much fun with this story that I want to share with you a few of the pre story ideas I came up with for the story. Probably though, before I go any further, I should share with you the TCI version of the folktale that is based on the one that Annie, Sharon & I co-created in 2015. Ada kancil. Kancil tinggal di hutan. Di hutan ada sungai. Kancil berjalan kaki ke sungai. Kancil lapar. Kancil lihat mangga dan mau seberang sungai. Kancil tidak bisa berenang. Kancil lihat buaya di sungai. Buaya lapar. Kancil berkata, “Halo buaya. Ada berapa buaya di sungai?” Buaya berkata, “Kurang tahu.” Kancil berkata, “Ayo buaya, antri. Saya mau menghitung.” Buaya antri. Kancil seberang sungai dan melompat dari buaya ke buaya dan menghitung. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh!” Kancil putar dan lihat buaya. Kancil tertawa! Ha! Ha! Buaya marah. Grr. Grr. Kancil senang sekali makan mangga. Kancil terlalu pandai. Translation There’s a mouse deer. The mouse deer lives in the forest. There is a river in the forest. Cancel walked to the river. Mousedeer is hungry. Mousedeer saw a mango and wanted to eat it. Mousedeer can’t swim. Mousedeer saw that there were crocodiles in the river. They are hungry. Mousedeer said, “Hallo crocodile. How many crocodiles are in the river?” The crocodiles said, “Don’t know!” Mousedeer said, “Line up so that I can count you.” The crocodiles lined up. Mousedeer jumped from crocodile to crocodile and counted. One, two, three, four, five, six, seven, eight, nine, ten. Mousedeer turned and looked at the crocodiles. Mousedeer laughed. Ha! Ha! The crocodiles were cross. Grr. Grr. Mousedeer happily ate the mango. Mousedeer is too clever! Prestory telling My structures for this story have been Kancil- mousedeer bisa – can/able to seberang sungai – cross the river Other structures that were covered through TPR & brain breaks include berenang – swim tertawa – laugh antri – line up structures not covered; just translated whenever it was said; kurang tahu – don’t know To introduce the kancil/mouse-deer, I googled pics of them which I shared with the classes. There are also a few great youtube clips. This is one of my favourites Easily the best fun I had was introducing the structure bisa’. My first lesson was a hoot thanks entirely to Ibu Anne. I added to my powerpoint, pictures of people doing things and then asked the class, “Siapa bisa….” Who can…? When students put up their hand to indicate that they could do the said skill, I stated, “Bu Cathy mau lihat!” I want to see it, Students happily got up and demo’d their skill in front of the class. The actions included playing violin, playing drums, gymnastics, singing I gave them a microphone for this!, dancing firstly waltz, secondly floss, thirdly line dancing and then finished with flying! The flying was hilarious. In between 2 lines of students, I placed a chair at one end and I stood at the other end with my arms out-stretched, asking, “Siapa bisa terbang ke Bu Cathy?” Who can fly to Bu Cathy? Everyones hand went up! Students then one by one, volunteered to stand on the chair and fly to me! After each effort, I would sadly state, “Oh, tidak bisa terbang! Oh, can’t fly!” This was such a great lesson! The creativity of students to fly to me was awesome! For the followup lesson focusing on bisa’, I struck gold when I popped into the performing arts classroom and discovered receptions students learning how to do pair balances with our brilliant Performing Arts teacher, Natalie Bond. Here are a couple that I have used successfully Google simple pair balances’ and there are heaps! I have to add here though, that I was very fortunate in that Natalie did all the teaching of how to do each safely, how to work out who does what and that they each needed to take it in turns if one partner had to do a different action to the other. My next target structure that I introduced was seberang sungai’ crossed the river. I intentionally added this into the story because it is a phrase that is so easily adaptable. It could become seberang {ruang} kelas cross the class {room} or even seberang jalan cross the road. After much thought and research on the internet, I knew I wanted to have the students crossing a make believe river. Most ideas I found required equipment/props I didn’t have or would be bulky to pack up & store between lessons. I hit upon an easy yet successful substitute by fluke during one of the lessons. I noticed that as students stood up to move to one side of the river’, there were cushions on the floor! Light bulb moment! I asked my star student the one sitting on the Kursi Luar Biasa to spread the cushions throughout the river and then told the remaining students they were all kancil who wanted to seberang sungai’. I explained that they had to jump from cushion to cushion and if they fell in the river, they became a crocodile. kancil melompat dari cushion ke cushion. Kancil jatuh di sungai, jadi become buaya di sungai. I add the English after words not yet acquired. This was so engaging, that students sat quite patiently waiting for their turn to seberang sungai! It also gave me heaps of opportunities to say seberang sungai’ over and over again. My follow up for seberang sungai’ was to show a few pictures I found on the internet of Indonesian students crossing rivers to get to school which provided great opportunities for intercultural PQA. I also found a few pictures of crocodiles crossing rivers at Cahill Crossing in the NT and then cheekily finished up with this picture Students were indignant when I circled kancil seberang sungai’ and laughed when I explained that there is a make of car in Indonesia called a kancil’!! Look what I have also just found!! How cute! I enjoyed introducing berenang, antri & tertawa – via TPR & Brain Breaks. Tertawa’ Laugh is in a great Indonesian song/rhyme that has been a huge hit with students of all ages. I found it on youtube originally but have adapted it significantly from a CI perspective. It goes like this Here is my 2017 year 2/3 class demonstrating it Antri line up For this, I incorporated ideas I learned while observing Annabelle Allen at iFLT 2019. I simply ask the class to antri, tinggi sampai pendek’. line up, tallest to shortest. This is very hard for students to do without talking, so once again, I used Annabelle Allen’s technique of stopping them and demonstrating ways in which they could achieve this using the Indonesian they know, then letting them go again. The first time I did this, I had to stop them several times to give kudos to those students who were using Indonesian – such a positive way of getting in those sneaky reps! Other antri’ ideas include; -hari ulang tahun birthday months – although I did have quite a few students who didn’t know theirs! -mau punya buaya wants to own a crocodile -nama, A sampai Z by name, A to Z If you can think of any more – please add the ideas in the comments below. One I planned to do but abandoned because I anticipated too much English discussion was foot size. I think this would work better with older students! Berenang Swim is easy to incorporate into TPR & mata-mata spy. In terms 3 & 4 for mata-mata I have been trialling a variation of this to keep it novel. Students love this part of the lesson and woe betide if I forget it! It isn’t strictly great TCI as it is largely listen and repeat, but for junior primary aged students, I have found it a terrific way to begin my lessons and get them thinking in Indonesian and can also be an impressive demonstration for visitors of just how much these young’uns have acquired! So this term, I have a slide in my powerpoint of the language we are focusing on currently. It looks like this I limit the number of words so that it isn’t too overwhelming for the students with poor literacy. I then ask them each to choose one word for which they know the gesture. I remind them that they are not to speak, the class speaks. The mata-mata take it in turns to gesture and the class calls out the Indonesian word that it represents. Overall this has been a successful adaptation however there have been a few students, generally those with poor literacy skills, who misunderstand the instructions and make up their own gesture. Unfortunately this results in everyone calling out a random word, often in English! I am hoping that with lots of modelling and student demonstrations, this will gradually decrease! Storytelling I told the story towards the end of the term several times. The first time using pictures on a powerpoint and the second using student actors. The best thing about this story is that it easily accommodates an entire class of actors. I randomly choose the kancil using my class collection of paddle pop sticks, and the remaining characters in the story are acted out by whoever wants to. The remaining actor parts include hutan forest sungai river & buaya crocodile. I do not limit the. numbers of any of the above parts because any variation becomes an almost parallel story!! The first class acted out the story so well, I asked them to do it again the following lesson do that I could take photos of them to make a class book. The book looks amazing! My kancil was very expressive. It’s now the school holidays, and I am looking forward to planning fun activities based on this story for next term that will provide plenty of opportunities for assessment ready for the upcoming term 4 reports.
story telling kancil dan buaya