Denganaplikasi ini kamu bisa translate bahasa Jawa Ngoko ke Krama secara online, segera install aplikasinya cari saja di Google Play Store. 3. Pepak Belajar Bahasa Jawa Ingin belajar bahasa jawa dan artinya, maka aplikasi ini akan dapat menemukan berbagai kosakata dalam tingkatannya masing-masing. Pepak Belajar Bahasa Jawa menyerupai Tempatterbaik untuk membeli film, buku, dan aplikasi untuk Android. Iklan. Unduh. 25.62 MB. gratis. Google PLAY adalah toko resmi Google untuk smartphone dan tablet Android. Dari sini, Google mendistribusikan film, game, buku, tetapi kebanyakan adalah aplikasi. Antarmuka yang dirancang dengan sangat Lihat yang lainnya. ContohCerita Wayang Bahasa Jawa dan Terjemahan Terbaik. Penulis membaginya dalam beberapa tema atau topik bahasan. Ada yang bercerita tentang Tokoh pandawa, Tokoh Rama Sinta, dan lain-lain. cerita-cerita tersebut diambil dari beberapa referensi dan interpretasi penulis pada tokoh-tokohnya. Lima cerita yang penulis susun adalah di bawah ini: PantunLucu Bahasa Jawa For Android Apk Download Cerpen Bahasa Jawa Cerkak Puber Kedua Di Lapak Buku Bekas Bukalapak Demikian artikel kami yang kami berikan judul: Bahasa Jawanya Awan ini, semoga dapat menambah wawasan keilmuan kita semua dalam kategory bahasa jawanya awan GameTebak Lagu Dolanan Bahasa Jawa dengan tema musik bahasa Jawa yang mengandalkan memori dan pengetahuan tentang musik dan lagu. Game ini bisa menjadi bukti bahwa Indonesia mampu dan dapat melestarikan bahasa Jawa dengan lagu tembang Dolanan jaman dahulu, agar dijaman modern seperti sekarang ini bahasa daerah khususnya Jawa Bahasajawa ialah sebuah kebudayaan yang sangat perlu dilestarikan karena membuat Indonesia kaya akan ragam bahasa. Bahasa jawa merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh sebagian besar masyarakat jawa khususnya di Kebumen. yang sudah menggunakan android dalam sistem operasinya, aplikasi ini dibangun menggunakan Adobe Sebelumnya anda semua juga harus paham, bahwa tidak semua daerah di Negara kita ini sudah bisa mendukung jaringan 3G ataupun HSDPA. Jadi ketika smartphone android anda tidak mendapatkan sinyal 3G atau HSDPA ataupun 4G LTE di daerah – daerah tertentu, dapat dipastikan bahwa daerah tersebut masih belum mendukung jaringan tersebut. Namun jika Apalagiyang dalat adat istiadat jawa, penggunaan bahasa yang krama alus adalah hal pilar. Panduan pidato bahasa jawa for android apk download. Semoga naskah dibawah ini dapat membantu ika putra anda akan segera menikah. Contoh pidato bahasa jawa tentang pengalaman pribadi. Kumpulan pidato bahasa jawa terbaru lengkap krama alus. tujuanpembuatan aplikasi kamus yaitu guna membantu pengguna dalam mempermudah pencarian kosakata dalam bahasa jawa dan indonesia.berdasarkan hasil uji, aplikasi kamus jawa indonesia dengan metode raita berbasis android ini hanya untuk mencari kosakata saja, aplikasi memuat menu tambah data dan edit data untuk menambah dan mengedit data apabila AplikasiGoogle Assistant Android Terbaru Google Assitant adalah sebuah aplikasi rsmi dari mbah Google yang bisa merubah smartphone atau ponsel pintar (Android) Anda men Rabu, 11 November 2020 Edit Untukmelakukannya: Pilih Mulai > Pengaturan> Waktu &> bahasa & tertentu. Buka pengaturan Bahasa. Masuk ke Bahasa pilihan, pilih Tambahkan bahasa. Di Pilih bahasa untuk diinstal, masukkan dan pilih nama bahasa yang ingin Diinstal, lalu pilih Berikutnya. Di fitur Bahasa instal, pilih fitur yang ingin Anda gunakan, lalu pilih Instal. Perjalanankali ini membawa saya ke curug lawe dan benowo yang ada di Semarang, tepatnya di Desa Kalisidi,Kec. Ya, curug merupakan bahasa Jawa yang berarti air terjun dalam bahasa Indonesia. Untuk perjalanan menuju lokasi curug ini sekitar 30 menitan dari kampus UNNES sekaran ke arah Boja,Kendal di tepi jalan ada petunjuk arah yang menuju AndroidSDK merupakan tools bagi para programmer yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis google android. Android SDK mencakup seperangkat alat pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator,dokumentasi, contoh kode, dan tutorial. 5 Mendengarkan lagu berbahasa Sunda. Mendengarkan lagu atau belajar secara audio bisa membantu Anda mempercepat menghafalkan kosakata yang ada. Kemudian cari artinya dari maksud lagu tersebut, pahami, dan coba ucapkan mengiringi dengan alunan musik. Cara ini sangat asik dicoba dan dan sangat mudah. 6. Simakpanduan menambah bahasa Indonesia di android anda. #1. Menggunakan Aplikasi Morelocale 2. Aplikasi menambah bahasa yang kedua adalah aplikasi Morelocale 2. Sama seperti aplikasi sebelumnya, aplikasi menambah bahasa yang satu ini kebanyakan hanya berhasil digunakan oleh Hp android yang sudah di-root. QoGy8dk. Tidak semua perangkat smartphone android menyediakan layanan bahasa Indonesia oleh vendor, terutama jika anda membeli smartphone tersebut di luar negeri, terlebih smartphone tersebut bukan untuk dipasarkan di tersebut mungkin akan membingungkan bagi sebagian orang, dengan alasan bahasa yang asing yang kurang dimengerti. Selain bingung, akan repot ketika kita akan mengganti pengaturan yang ada di bagaimana cara menambah bahasa indonesia di android yang belum menyediakan layanan tersebut? Terdapat beberapa cara agar smartphone dapat menggunakan layanan bahasa satu cara yang bisa anda gunakan untuk menambah bahasa indonesia di android yaitu dengan Upgrade OS Android dengan firmware yang dilengkapi dengan bahasa jika tidak ingin melakukan upgrade sistem operasi, pakai saja cara berikut ini1. Morelocale 22. Set Locale & Language3. Flash Stock Rom1. Morelocale 2Anda dapat menggunakan aplikasi Morelocale 2, agar tersedia layanan bahasa Indonesia pada smartphone. Aplikasi sederhana ini tidak hanya menyediakan layanan bahasa Indonesia saja, melainkan berbagai macam bahasa tersedia bagi sebagian smartphone mungkin harus membutuhkan akses root terlebih dahulu sebelum menjalankan aplikasi menambah bahasa Indonesia di hp dengan aplikasiPertama, download aplikasi bahasa indonesia Morelocale 2 terlebih dahulu di Google Play StoreSelanjutnya buka aplikasi pilih opsi bahasa Indonesia. Maka sekarang sudah berhasil ditambahkan bahasa Indonesia dalam hp Set Locale & LanguageUntuk menambahkan layanan bahasa Indonesia pada smartphone, anda juga dapat menggunakan aplikasi yang bernama set locale and language. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengaktifkan bahasa dari berbagai negara secara ingat, kelemahan dari aplikasi ini yaitu sifat yang tidak permanen. Artinya saat smartphone anda telah di reset, maka anda harus download kembali aplikasi menambah bahasa indonesia di android dengan aplikasi iniDownload aplikasi Set Locale & Language di Play aplikasi set locale and pilih opsi bahasa dapat mengaktifkan aplikasi ini, kebanyakan android harus mendapatkan akses root terlebih dahulu. Bahasa Indonesia berhasil juga Cara Melacak Nomor HP3. Flash Stock RomTips berikutnya yang dapat anda lakukan adalah mengganti flash stock rom atau firmware ke bahasa jika anda mendapatkan android tersebut bukan versi khusus Indonesia, sebaiknya lakukan hal lebih efektif, bahasa yang telah terpasang pun akan bersifat anda melakukan factory reset pada smartphone, hal itu tidak akan menghilangkan layanan bahasa yang telah tersedia. Pastikan untuk memilih firmware official dari smartphone ini bisa diterapkan di berbagai device seperti samsung, xiaomi, vivo, oppo, dan merek bisa mempraktekkan cara ini lewat pc atau tanpa pc, tinggal suntik sesuai yang pilih cara yang menurut anda paling mudah dan cepat. Untuk cara nomor dua kadang bisa dilakukan tanpa root, tetapi kebanyakan meminta akses root terlebih mengetahui cara menambah bahasa indonesia di android ini yaitu anda tidak perlu membawa smartphone ke tempat service. Jakarta Studio – Sangat jarang ditemukan pada sebuah smartphone yang memiliki sistem dengan bahasa daerah. Hal tersebut dikarenakan, peluncurannya bersifat global dan digunakan oleh siapapun. Namun, jika Anda menginginkannya, maka harus menggunakan aplikasi penambah bahasa Jawa di Android. Jika Anda memiliki keinginan untuk memodifikasi sistem smartphone yang umumnya berbahasa inggris menjadi bahasa Jawa, maka wajib menyimak penjelasan berikut ini. Ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan, metodenya pun terbilang cukup mudah. Berikut daftar aplikasi penambah bahasa Jawa di Android dan caranya 1. MoreLocale 2 MoreLocale 2 merupakan sebuah aplikasi yang tergolong cukup sederhana. MoreLocale menyediakan berbagai macam bahasa salah satunya yaitu daerah Indonesia. Namun walaupun tanpa root,, untuk dapat mengakses platform ini, tidak bisa semua jenis smartphone. Berikut langkah-langkahnya. Download terlebih dahulu aplikasi MoreLocale di Playstore. Kemudian, instal dan jalankan melalui smartphone. Pada halaman utama akan muncul pilihan bahasa. Pilihlah bahasa Indonesia. Kemudian input tulisan IN’ di kolom language. Dan ID’ pada kolom country. Setelah itu, akan muncul pilihan kembali. Tentukan bahasa lokal yang ingin digunakan. Dalam hal ini yaitu bahasa Jawa. Bahasa di perangkat pun berubah. 2. Set Local Language Metode lainnya yang bisa digunakan untuk mengubah bahasa dari berbagai negara pada smartphone adalah memanfaatkan aplikasi Set Local Language. Ada banyak pilihan fitur serta bahasa daerah di dalamnya dan mungkin dapat membantu Anda. Berikut cara menggunakan Set Local Language. Unduh terlebih dahulu aplikasi Set Local Language. Instal pada smartphone Anda. Kemudian buka dan jalankan aplikasi tersebut. Lalu akan muncul berbagai pilihan bahasa. Pilih “All” untuk menampilkan semua pilihan. Cari Indonesia’ pada pilihan tersebut. Setelah itu akan terbuka tab baru. Akan ditampilkan berbagai bahasa lokal Indonesia. Carilah Bahasa Jawa’, kemudian klik. Maka Secara otomatis bahasa akan berubah. Prosesnya pun selesai. 3. Layanan Flash Stock Rom Aplikasi penambah bahasa jawa di Android adalah Flash Stock Rom. Namun, metode ini memerlukan alat tambahan yaitu berupa perangkat komputer dan juga jaringan internet. Pasalnya, dibutuhkan firmware Indonesia agar nantinya bisa mengubah bahasa. Berikut langkah penggunaannya. Siapkan komputer ataupun laptop. Pastikan perangkat tersebut telah tersambung internet. Kemudian buka browsernya. Cari Layanan Flash Stock Rom. Lalu download terlebih dahulu. Jika sudah, unduh sebuah driver untuk Qualcomm. Firmware guna smartphone. Dan pastikan baterai diatas 50%. Jika semua sudah terpenuhi. Bukalah aplikasi QFIL. Pilih browse, kemudian program patch. Klik Firmware’. Pilihlah dan klik Load XML. Hubungkan Smartphone dengan PC atau Laptop. Pastikan benar-benar terdeteksi. Jika tidak terdeteksi, periksalah driver manager. Download kembali aplikasi QFIL. Dan tunggulah selama flash. Setelah flash selesai, maka bahasa pun bisa digunakan. Keterangan Dari beberapa cara di atas, sedikit kemungkinannya untuk bisa menambahkan bahasa Jawa di Android. Namun, mungkin juga dapat berhasil. Oleh sebab itu, silahkan mencobanya terlebih dahulu, karena diperlukan pengetahuan lebih mengenai sistem operasi Android. Baca Juga Aplikasi Bahasa Sunda For Android Apabila beberapa cara diatas tidak bisa bekerja dengan baik atau menambahkan bahasa Jawa. Setidaknya dapat digunakan untuk beberapa smartphone yang tidak menyediakan bahasa Indonesia di dalamnya. Maka walaupun gagal proses tak menjadi sia-sia, selamat mencoba. Itulah tadi pembahasan mengenai beberapa aplikasi penambah aplikasi bahasa Jawa di Android. Beberapa cara tersebut sedikit sulit untuk digunakan, karena secara sistem belum tersedianya layanan berbahasa daerah. Oleh sebab itu, ada baiknya dicoba terlebih dahulu agar benar-benar mengetahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran bahasa Jawa digital berbasis android serta mengetahui kualitas produk media pembelajaran bahasa Jawa berbasis android. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D yang diadaptasi dari Borg & Gall dengan model prosedural yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap pengembangan produk, serta tahap evaluasi ujicoba produk. Penilaian produk dilakukan oleh ahli media, ahli materi, guru bahasa Jawa, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa berbasis android termasuk dalam kategori baik sekali. Demikian juga ahli media, ahli materi, juga guru bahasa Jawa menilai kualitas multimedia pembelajaran bahasa Jawa baik sekali. Para siswa juga sangat setuju dengan adanya mulitmedia kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Berdasarkan hasil tersebut, maka produk kamus bahasa Jawa digital berbasis android sangat layak digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa. Developing android-based javanese digital dictionary AbstractThis research aims to develop android-based Javanese digital dictionary and to reveal the quality of android-based Javanese digital dictionary. The study is a research and development adapted from Borg and Gall that consist of preliminary studies, product development, and evaluating the product. The product assessment was conducted by a media expert, a material expert, Javanese teachers and the students. The data collecting technique was done by using questionnaires, then it was analysed using descriptice quantitative technique. The results of this research show that the product resulted of developing android-based Javanese digital dictionary falls into the category of very good. From the view of experts in media and material also Javanese teacher rates the quality of the multimedia is very good. The students also very agree with the product has been made. Based on the results, the product of android-based Javanese digital dictionary is very feasible to be used in Javanese learning. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Available online at LingTera, 6 1, 2019, 17-29 Pengembangan kamus bahasa Jawa digital berbasis android Nur Hanifah Insani * 1, Mulyana Mulyana 2 1 Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa, Universitas Negeri Semarang. Sekaran, Gunung Pati, Sekaran, Kota Semarang, Jawa Tengah 50229, Indonesia 2 Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa, Universitas Negeri Yogyakarta. Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Yogyakarta 55281, Indonesia * Coresponding Author. E-mail Received 14 April 2019; Revision 12 June 2019; Accepted 18 June 2019 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran bahasa Jawa digital berbasis android serta mengetahui kualitas produk media pembelajaran bahasa Jawa berbasis android. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D yang diadaptasi dari Borg & Gall dengan model prosedural yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap pengembangan produk, serta tahap evaluasi ujicoba produk. Penilaian produk dilakukan oleh ahli media, ahli materi, guru bahasa Jawa, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa berbasis android termasuk dalam kategori baik sekali. Demikian juga ahli media, ahli materi, juga guru bahasa Jawa menilai kualitas multimedia pembelajaran bahasa Jawa baik sekali. Para siswa juga sangat setuju dengan adanya mulitmedia kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Berdasarkan hasil tersebut, maka produk kamus bahasa Jawa digital berbasis android sangat layak digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa. Kata Kunci pengembangan media pembelajaran, kamus bahasa Jawa digital berbasis andorid Developing android-based Javanese digital dictionary Abstract This research aims to develop android-based Javanese digital dictionary and to reveal the quality of android-based Javanese digital dictionary. The study is a research and development adapted from Borg and Gall that consist of preliminary studies, product development, and evaluating the product. The product assessment was conducted by a media expert, a material expert, Javanese teachers and the students. The data collecting technique was done by using questionnaires, then it was analysed using descriptice quantitative technique. The results of this research show that the product resulted of developing android-based Javanese digital dictionary falls into the category of very good. From the view of experts in media and material also Javanese teacher rates the quality of the multimedia is very good. The students also very agree with the product has been made. Based on the results, the product of android-based Javanese digital dictionary is very feasible to be used in Javanese learning. Keywords development, product, android-based Javanese digital dictionary How to Cite Insani, N., & Mulyana, M. 2019. Pengembangan kamus bahasa Jawa digital berbasis android. LingTera, 61. doi This is an open access article under the CC–BY-SA license. PENDAHULUAN Saat ini, bahasa Jawa menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dipelajari oleh siswa Arafik & Rumidjan, 2017. Penyebabnya beraneka ragam, seperti pendapat para siswa yang mengatakan bahwa bahasa Jawa itu bahasa yang kuno, tidak modern, tidak gaul, sehingga sudah tidak cocok dengan perkembangan zaman. Selain itu kebanyakan orang tua saat ini sudah agak mengesampingkan pendidikan bahasa ibu kepada anak-anaknya. Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu mayoritas penduduk di Jawa sudah tidak lagi diajarkan oleh para orang tua sejak anak masih belia, akibatnya lunturlah kecintaan LingTera,6 1, 2019 - 18 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online anak untuk melestarikan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari karena tidak sering dipakai untuk berkomunikasi. Dalam pembelajaran bahasa Jawa di sekolah, para siswa juga ber-pendapat bahwa model pembelajaran serta me-tode pembelajaran bahasa Jawa oleh para guru masih terlihat konvensional sehingga menghi-langkan semangat para peserta didik untuk memperhatikan guru ketika menyampaikan pelajaran di kelas. Collins & Halverson 2018, menga-takan bahwa pada kenyataannya proses pembel-ajaran di sekolah-sekolah berjalan dengan sangat lambat karena teknologi pembelajaran yang sudah ada belum dapat diterapkan dengan baik di dalam pembelajaran. Kebanyakan guru yang masih menggunakan metode mengajar secara konvensional disebabkan karena masih rendah-nya sumber daya manusianya untuk meng-aplikasikan teknologi pembelajaran dengan baik dalam proses pembelajaran bahasa Jawa. Pemi-lihan metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik siswa dengan cara memanfaatkan teknologi pembelajaran yang sudah ada tentu saja akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Jawa. Dari berbagai penyebab yang ada, inti dari permasalahan pembelajaran yang menyebabkan siswa kesulitan mengikuti proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa di kelas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan siswa tentang penguasaan kosakata bahasa Jawa. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai kosakata bahasa Jawa yang menyebabkan para siswa tidak dapat berkomunikasi menggunakan tingkat tutur baha-sa Jawa yang baik dengan orang-orang yang lebih tua umurnya. Berdasarkan hasil observasi pra-survei yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Salam, Magelang, kebanyakan siswa bisa meng-gunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari, tetapi penggunaan ragam bahasa serta tingkat tuturnya masih menggunakan ragam bahasa ngoko. Sebagian siswa juga telah ber-usaha mencoba menggunakan bahasa Jawa ragam krama, tetapi masih sering keliru peng-gunaannya. Para siswa merasa kesulitan jika harus menggunakan bahasa Jawa ragam krama ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Pada akhirnya mereka menggunakan bahasa campuran antara ragam krama dan ngoko dalam bertutur sehari-hari. Bahasa Jawa terkenal memiliki tingkat tutur bahasa yang paling banyak. Penggunaannya pun harus disesuaikan dengan lawan tuturnya. Saat ini, tingkat tutur bahasa Jawa sudah semakin sederhana karena dari awal mula terdapat 13 tingkat tutur, sekarang tinggal 2 tingkat tutur, yaitu ragam krama dan ngoko. Tingkat tutur yang semakin sederhana ini tentu tidak akan lagi menyulitkan dan membani siswa dalam mempel-ajarinya, lebih lagi ketika harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, mudah tidaknya para siswa menggunakan bahasa Jawa kembali lagi pada kebiasaan sehari-hari para siswa, apakah mereka membiasakan mengguna-kan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari atau tidak. Semakin sering peserta didik meng-aplikasikan bahasa Jawa dalam kehidupannya, tentu hal tersebut akan memepengaruhi kelancar-an bicaranya saat harus berkomunikasi dengan lawan tuturnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan siswa atas rendahnya pengetahuan tentang kosakata bahasa Jawa tentu-nya dengan memperluas pengetahuan kosakata-nya. Cara untuk memperluas kosakata bahasa Jawa dapat dilakukan dengan memperbanyak membaca bacaan bahasa Jawa, dengan menco-cokkan kata dengan konteks kalimatnya, atau bisa dengan mencari arti kata tersebut dalam kamus bahasa Jawa. Ada berbagai macam jenis kamus yang dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan kosakata, seperti kamus sinonim, tesaurus, dan bausastra. Sayangnya, tidak semua siswa memiliki kamus bahasa Jawa. Alasannya beragam dari mulai harga kamus yang mahal, tidak memiliki uang, serta sulit dicari. Oleh karena itu, harus ada suatu media pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk menambah pengetahuan kosakata bahasa Jawa dengan mem-persempit kemungkinan-kemungkinan siswa merasa bosan ketika menggunakan media pem-belajaran tersebut. Media atau metode pembel-ajaran yang akan dibuat nantinya harus sesuai dengan perkembangan zaman sehingga para siswa dapat dengan sungguh-sungguh belajar bahasa Jawa. Dengan demikian, pengetahuan para siswa mengenai kosakata bahasa Jawa dapat meningkat lebih banyak dan proses pembelajaran bahasa Jawa pun dapat berjalan dengan lancar. Menurut Latuheru 1988, media pembelajaran adalah semua alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Tujuan-nya untuk menyampaikan pesan serta makna pel-ajaran tersebut dari sumber pembelajaran guru atau sumber lainnya kepada orang yang mene-rima pembelajaran yakni siswa itu sendiri. Pada umumnya, pengertian media pada pembelajaran di sekolah lebih sering disampaikan sebagai alat grafis, photografis, atau elektronis untuk me- LingTera,6 1, 2019 - 19 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online nyerap semua pengetahuan yang berwujud visual atau verbal Kustandi & Sutjipto, 2011, Media pembelajaran penting sekali kedu-dukanya dalam proses pembelajaran Agustien, Umamah, & Sumarno, 2018. Hasil penelitan dari Kartikasari, 2016; Yulianti, Herkulana, & Achmadi, 2018 menunjukkan bahwa ketika guru menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran hal itu dapat meningkatkan serta memberikan pengaruh terhadap hasil pembelajar-an para siswa. Lebih lagi jika guru dapat meng-gunakan media pembelajaran dan metode pem-belajaran yang tepat bagi siswa Ramadhani, Koryati, & Deskoni, 2015. Levie & Lentz 1982 menjelaskan empat kegunaan media pembelajar-an, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kog-nitif, dan fungsi kompensatoris Annisah, 2017; Irwandani & Juariyah, 2016. Masalah kurangnya pengetahuan siswa tentang kosakata bahasa Jawa juga dapat disele-saikan dengan memanfaatkan teknologi modern yang telah ada. Caranya dengan membuat suatu media pembelajaran berbasis teknologi dimana media pembelajaran yang dibuat nantinya juga bisa berkedudukan sebagai suatu sumber pembelajaran. Menurut AECT Association for Educational Communication and Technology, sumber belajar adalah semua sumber dapat berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan sebagai sarana belajar siswa Usman & Asnawir, 2002, Sumber belajar termasuk juga semua hal berwujud benda atau jenis lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru. Salah satu sumber belajar yang juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran dan dapat digunakan oleh siswa untuk memperluas ilmu pengetahuannya khusunya mengenai kosakata bahasa Jawa adalah kamus bahasa Jawa. Sejati-nya kamus adalah suatu sumber belajar, tetapi ketika kamus dibuat dengan wujud atau tampilan yang lebih baik sehingga siswa dapat memiliki pengalaman yang nyata ketika menggunakannya, maka kamus tersebut dapat berperan ganda se-bagai media pembelajaran pula. Pada kenyataan-nya, kamus-kamus bahasa Jawa yang berbentuk cetak telah cukup banyak dibuat, tetapi kamus tersebut belum mampu menarik keinginan para siswa untuk belajar. Oleh karena itu perlu kiranya diadakan suatu inovasi pembelajaran untuk mem-buat suatu bentuk media pembelajaran kamus bahasa Jawi yang lebih menarik untuk siswa. Akhir-akhir ini, para siswa sudah banyak yang mempunyai gadget mobile devices seperti handphone, tablet, notebook atau laptop. Harga beraneka ragam peralatan elektronik yang ter-jangkau oleh masyarakat lah yang menyebabkan semua golongan masyarakat di zaman sekarang ini dapat membeli jenis gadgetyang diinginkan dengan mudah. Saat ini sudah tidak banyak lagi orang yang buta akan peralatan elektronik yang beraneka ragam jenisnya, lebih lagi para generasi muda yang kehidupannya tidak bisa lepas dari belenggu gadget sehari-harinya. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan perangkat mobile tentu hal itu akan memperlebar peluang untuk mengembangkan beraneka ragam jenis teknologi mutakhir dalam dunia pendidikan. Perangkat mobile devices yang digunakan dalam proses pembelajaran lalu terkenal dengan sebutan mobile learning m-learning Azmi, Maryono, & Rosihan, 2016; Silviarista, & Setyosari, 2018; Georgiev, Georgieva, & Smrikarov, 2004; Purbasari, Kahfi, & Yunus, 2013, Darmawan 2012, menjelaskan bah-wa m-learning adalah salah satu cara alternatif bahwa proses pembelajaran itu harus dapat dilakukan di sembarang tempat dan setiap saat. Saat ini pembelajaran dengan memanfaatkan mobile media sedang dikembangkan lebih luas. Tujuannya agar dapat semakin memudahkan pro-ses pembelajaran siswa baik di sekolah maupun dimanapun mereka berada dan dalam kondisi apapun yang sedang dihadapinya. Sifat mobile media yang praktis dan hanya menggunakan sambungan koneksi saja untuk memperoleh sem-barang macam informasi membuat peralatan mobile media mudah digunakan dimanapun tem-patnya. Perangkat mobile media juga dapat mem-berikan bantuan untuk memperluas pengetahuan atau menggali informasi-informasi secara online. Adanya mobile media juga dapat menghubung-kan seseorang dengan orang lain yang jauh jaraknya. Oleh karena itu, banyak manfaat positif dengan adanya perangkat mobile media. Pengembangan kamus bahasa Jawa digital yang secara khusus ditujukan untuk siswa sekolah dapat menjadi salah satu sarana untuk melengkapi kebutuhan siswa tentang sumber belajar bahasa Jawa yang lebih bersifat interaktif dan selaras dengan perkembangan zaman. Kamus bahasa Jawa digital yang dikembangkan dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan aplikasi android. Meier 2012, menjelaskan bahwa android adalah sebuah paltform pertama yang bersifat terbuka dan komprehensif untuk peralatan mobile. Android bisa dijalankan dalam smartphone, tablet, komputer, serta perangkat bergerak lainnya. Kelebihan android yang lain yaitu multitasking, mudah memunculkan noti- LingTera,6 1, 2019 - 20 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online fikasi, aksesnya yang mudah untuk ribuan jenis aplikasi android dengan Google Android App Market, pilihan jenis ponsel yang beraneka ragam, bisa menginstal ROM yang sudah dimodifikasi, adanya widget, serta google maniak Safaat, 2012, Semua kelebihan android tersebut tentu saja dapat membuat para siswa setuju jika ada suatu media pembelajaran bahasa Jawa yang dibuat dengan menggunakan software android. Tujuan penelitian ini untuk mengembang-kan media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital dengan aplikasi android, mengetahui kualitas serta kelayakan media pembelajaran ter-sebut. Media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital dengan aplikasi android dibuat dengan tujuan agar menjadi salah satu media pembel-ajaran bahasa Jawa yang bersifat mobile learning sehingga dapat memudahkan peserta didik untuk mempelajari bahasa Jawa dimanapun dan kapan pun juga. Pada akhirnya, pengetahuan siswa tentang kosakatan bahasa Jawa dapat meningkat lebih banyak agar proses pembelajaran bahasa Jawa dapat berjalan dengan lancar. METODE Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan atau Research and Development R&D yang bertujuan untuk menghasilkan pro-duk pembelajaran yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Gall, Borg, & Gall 2007 mengata-kan bahwa penelitian pengembangan adalah sebuah proses untuk mengembangkan dan mem-validasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk pengembangan di bidang pendidikan yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa kamus bahasa Jawa digital berbasis android yang telah melalui proses validasi dan evaluasi produk. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model yang diadaptasi dari model Borg & Gall 1983, de-ngan dikelompokkan menjadi tiga tahap sebagai berikut 1 studi pendahuluan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan studi pustaka, studi pembelajaran bahasa Jawa di lapangan sebagai bagian dari penelitian pra survei, serta mendeskripsikan dan menganalisis hasil penelitian, 2 pengembangan produk, pada tahap ini pengembang menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, menganalisis kurikulum untuk menetapkan kompetensi hasil belajar, pengembangan produk yang meliputi pembuatan storyboard, menentukan sarana prasarana yang akan digunakan termasuk mengembangkan alat evaluasi, menentukan tahap-tahap uji desain di lapangan, serta validasi ahli, dan 3 evaluasi ujicoba produk, pada tahap ini ujicoba lapangan dilakukan sebanyak dua tahap yakni tahap ujicoba terbatas dengan melibatkan 12 peserta didik serta tahap ujicoba lapangan yang lebih luas dengan melibatkan 60 peserta didik. Produk media divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Penilaian media juga dilakukan oleh pendidik bahasa Jawa. Hasil dari penilaian dan komentar tersebut digunakan untuk perbaik-an media. Media selanjutnya diujicobakan secara terbatas pada peserta didik dan hasil sekaligus komentar dari peserta didik digunakan untuk perbaikan media. Media selanjutnya diujicoba-kan dalam skala lapangan yang lebih luas. Hasil uji coba lapangan yang lebih luas digunakan untuk perbaikan media hingga didapatkan produk akhir media pembelajaran bahasa Jawa berupa kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Data penilaian media diperoleh dengan menggunakan angket penilaian oleh ahli media, ahli materi, pendidik bahasa Jawa, dan peserta didik. Data yang diperoleh melalui uji coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran yang dike-mukakan oleh ahli media, ahli materi, pendidik bahasa Jawa, serta peserta didik dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki produk media pembelajaran. Data kuantitatif berupa skor digunakan untuk mengetahui kuali-tas dan tingkat kelayakan produk media pembel-ajaran yang dihasilkan. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk multi-media pembelajaran yakni teknik deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Data hasil penelitian berupa tanggapan ahli media, ahli materi, pendidik bahasa Jawa dan peserta didik tentang kualitas produk yang dikembangkan dari aspek pembelajaran, aspek ketepatan isi, aspek tampilan, serta aspek pemrograman. Data berupa komentar, saran revisi, dan hasil pengamatan selama proses uji coba dianalisis secara deskriptif kualitatif dan disimpulkan sebagai masukan untuk memper-baiki produk. Data berupa skor tanggapan ahli media, ahli materi, pendidik bahasa Jawa, dan siswa yang diperoleh dari kuesioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data, per-tama, hasil review dari ahli materi, ahli media, LingTera,6 1, 2019 - 21 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online pendidik bahasa Jawa, dan peserta didik dikon-versikan dalam bentuk angka seperti Tabel 1. Tabel 1. Kategori Nilai Siswa STS Sangat Tidak Setuju Tabel 2. Kategori Nilai dari Ahli Materi, Ahli Media, dan Pendidik Bahasa Jawa Dari aspek yang direview, kemudian dicari rata-rata empirisnya dengan rumus Persamaan 1.     ……………………………………….1 Berdasarkan Rumus Persamaan 1,  adalah skor rata-rata,  merupakan jumlah skor, dan  adalah jumlah subjek uji coba. Untuk mengetahui kualitas produk multimedia pembel-ajaran, data masing-masing variabel dikategori-kan menjadi 4 kelas. Keempat kategori tersebut adalah 1 sangat baik, 2 baik, 3 tidak baik, dan 4 sangat tidak baik. Dasar penentuan keempat kategori tersebut menurut Lukman & Ishartiwi 2014, adalah jika X empiris seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Kategori Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Materi, Ahli Media, dan Pendidik Bahasa Jawa HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Pendahuluan Tata cara penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini diadaptasi dari model penelitan Borg & Gall. Dari sepuluh urutan penelitan milik Borg & Gall, dalam penelitan ini dibatasi hanya sampai pada urutan ketujuh setelah disesuaikan dengan ruang lingkup dan keterbatasan penelitian ini. Ketujuh langkah penelitian yang diambil lalu dikelompokkan menjadi tiga tahap, yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan produk, dan tahap uji lapangan. Tahap studi pendahuluan dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap studi pus-taka dan tahap pra-penelitian. Berdasarkan hasil studi pustaka dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran dapat me-nambah motivasi siswa untuk lebih memperhati-kan materi pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Respon yang positif ini tentu saja di ke-mudian hari dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kondisi seperti ini juga didukung dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa teknologi pembelajaran dapat membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Selain itu, kamus bahasa Jawa juga sangat lah penting keberadaannya un-tuk membantu siswa meningkatkan pengetahuan tentang kosakata bahasa Jawa. Berdasarkan hasil studi pra-survey di lapangan ditemukan kondisi bahwa proses pem-belajaran bahasa Jawa masih berlangsung secara konvensional. Hal ini terbukti dari metode pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajar di kelas yang masih menggunakan metode ceramah. Peserta didik hanya diminta mendengarkan materi pelajaran di kelas, sedang-kan guru dengan asyiknya mencatatkan materi di papan tulis lalu menerangkannya kepada peserta didik. Alhasil, proses pembelajaran masih bersi-fat teacher centered, belum students centered. Sarana prasarana yang disediakan sekolah sebenarnya cukup memadai dengan adanya LCD, proyektor, wifi, serta sebagian besar peserta didik yan sudah memiliki handphone atau gadget dengan fitur-fitur aplikasi yang terkini. Sayang-nya, semua fasilitas atau sarana prasarana yang ada belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal sebagai suatu media pembelajran oleh para guru bahasa Jawa. oleh karena itu, perlu kiranya mem-buat suatu media pembelajaran dengan meman-faatkan sarana prasarana yang sudah disediakan oleh sekolah dengan cuma-cuma. Pengembangan Produk Media Pembelajaran Pembuatan produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis aplikasi android dengan menggunakan software Android Studio sebagai software utama pengembangan produk. Selain itu, produk media pembelajaran juga dikembangkan menggunakan SQLite, suatu software yang berfungsi sebagai database, dalam hal ini akan menjadi database kamus bahasa Jawa digital ini serta software CorelDraw X7 untuk membuat desain tampilan produk. Produk media pembelajaran dalam penelitian ini dibuat dnegan menggunakan hardware dengan spesifikasi hard LingTera,6 1, 2019 - 22 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online disk 500GB, RAM 8 GB, serta dengan sistem operasi Windows Seluruh komponen yang telah disiapkan untuk membuat produk lalu dijadikan satu menggunakan software Android Studio. Komponen-komponen produk lalu di-rangkai menjadi satu agar dapat menyatu sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada flowchart dan storyboard penelitian. Gambaran komponen/fitur-fitur yang ter-dapat pada media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital dengan android adalah sebagai berikut. Pertama, akan muncul bagian loading screen yang juga sekaligus berperan sebagai welcome screen. Bagian ini akan memunculkan nama aplikasi produk yang dibuat. Kedua, menu utama homepage yang memuat lima 5 menu utama dan empat 4 menu tambahan. Keempat menu utama tersebut adalah menu pados tembung cari kata, bausastra kamus, terjemah-an, latihan soal, serta petunjuk. Menu Pados Tembung atau Cari Kata digunakan untuk men-cari kata secara cepat dengan lebih fokus/sempit ruang lingkup bahasanya, yakni dalam bahasa Jawa ragam ngoko atau krama, serta bahasa Indonesia. Menu Bausastra atau Kamus ini me-muat semua entri data yang terdapat dalam kamus. Dalam menu ini pengguna dapat melihat secara keseluruhan entri kata yang ada. Di dalam menu Terjemahan, pengguna dapat menerjemah-kan entri kata yang dicari dari bahasa ngoko ke krama, bahasa ngoko ke Indonesia, ragam krama ke ngoko, ragam krama ke Indonesia, maupun dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam ngoko serta krama. Menu latihan soal memuat pertanyaan-pertanyaan untuk melatih ingatan siswa tentang kosakata bahasa Jawa yang telah dipelajari. Soal yang dibuat dalam aplikasi ini juga telah disesuaikan dengan materi-materi pelajaran bahasa Jawa siswa SMA/SMK kelas X, XI, serta XII. Menu Petunjuk memuat enam 6 sub menu, yakni sub menu bahasa untuk memilih jenis bahasa yang akan dipakai untuk mengguna-kan aplikasi, apakah akan menggunakan bahasa Jawa atau bahasa Indonesia; sub menu kete-rangan menu yang menjelaskan fungsi menu-menu yang terdapat di dalam aplikasi, petunjuk penggunaan aplikasi, tentang media, saran, pro-fil, serta versi media. Semua sub menu dapat dibaca dalam dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Menu tambahan dibuat sebagai menu penguat keterangan materi. Di dalam menu tam-bahan terdapat empat menu, yakni menu kom-petensi materi, target penguasaan kata, daftar singkatan, serta daftar pustaka. Menu Kompe-tensi Materi memuat struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP serta Kurikulum 2013 SMA/SMK sederajat kelas X, XI, dan XII di Provinsi Jawa Tengah. Menu Target Penguasaan Materi memuat target penguasaan kosakata yang harus dikuasai oleh siswa setelah selesai mem-pelajari setiap tema materi pelajaran bahasa Jawa. Jumlah kata yang harus dikuasai setiap tema berbeda tergantung kerumitan materi yang disampaikan. Menu Daftar Singkatan memuat beraneka ragam singkatan yang terdapat di dalam penyusunan kamus. Menu Daftar Singkatan ini terbagi menjadi dua sub menu, yaitu sub menu daftar singkatan serta sub menu penanda. Menu daftar pustaka memuat referensi penyusunan kamus bahasa Jawa digital berbasis android yang beraneka ragam asalnya. Penilaian Produk Media Pembelajaran Penilaian produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android oleh ahli materi dilakukan oleh seorang dosen bahasa Jawa yang memiliki keahlian di bidang materi tata bahasa. Penilaian produk oleh ahli materi tentang aspek pembelajaran dan aspek kebenaran isi. Ahli materi memberikan saran untuk perbaik-an media kamus bahasa Jawa digital berbasi android tentang isi aplikasi yang seharusnya memuat 1 target penguasaan materi bagi siswa setiap tema; 2 tes atau latihan soal untuk mengetahui peningkatan kosakata siswa dan pemahaman penguasaan materi; serta 3 materi kamus hendaknya disesuaikan dengan tema setiap jurusan-jurusan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Penilaian produk media pembelajaran oleh ahli media dilakukan oleh dosen ahli media pembelajaran bahasa Jawa. Penilaian produk oleh ahli media dari aspek tampilan media serta aspek pemrograman. Ahli media memberikan saran perbaikan produk kamus bahasa Jawa digital berbasis android tentang 1 pembuatan soal didasarkan materi buku agat terdapat content validity; 2 cek kata-kata yang tidak ada maknanya atau salah tulis; 3 diberi audio suara pengucapan entri kata. Penilaian produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android oleh guru bahasa Jawa dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda-beda. Penilaian produk media pem-belajaran pada tahap uji coba lapangan terbatas dilakukan oleh dua 2 orang pendidik bahasa Jawa, yakni guru SMK Muhammadiyah 2 Salam dan guru SMK Muhammadiyah 1 Muntilan. Saran yang diberikan oleh para pendidik bahasa LingTera,6 1, 2019 - 23 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online Jawa berdasarkan hasil uji coba terbatas, yaitu 1 penulisan nama aplikasi seharusnya mengguna-kan huruf kapital; dan 2 Background tampilan dibuat yang lebih menarik. Penilaian produk oleh pendidik bahasa Jawa pada tahap uji coba lapangan yang lebih luas dilakukan oleh enam 6 guru bahasa Jawa. Keenam pendidik bahasa Jawa tersebut terdiri dari 1 guru SMK Muhammadiyah 2 Salam, 2 guru SMK Muhammadiyah 1 Salam, 1 guru SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, 1 guru SMK Negeri 1 Salam, serta 1 guru dari SMA Negeri 1 Muntilan. Hasil pendapat dari guru bahasa Jawa tentang produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital pada tahap uji coba lapangan yang lebih luas adalah sebagai berikut 1 diteliti lagi penggunaan contoh kalimat berbahasa Indonesia agar lebih tepat struktur kalimatnya; 2 akan lebih baik lagi jika aplikasi kamus bahasa Jawa digital dapat dibuka dan dijalankan menggunakan komputer/laptop; serta 3 produk kamus bahasa Jawa digital berbasi android yang telah dibuat disebarluaskan kepada seluruh pen-didik bahasa Jawa SMA/SMK se Kabupaten Magelang. Para siswa juga memberikan pendapatnya terhadap produk kamus bahasa Jawa digital ber-basis android, yaitu sebagai berikut; 1 aplikasi kamus bahasa Jawa digital dapat di-install di handphone tetapi tidak kuat untuk dijalankan programnya, 2 aplikasi tidak daapt diinstall, 3 jumlah kosakata kurang banyak; dan 4 tampilan media dibuat yang lebih menarik. Hasil Validasi Ahli Materi Penilaian produk media pembelajaran oleh ahli materi terdiri atas 13 indikator yang terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek pemeblajaran dan aspek kebenaran isi. Aspek pembelajaran me-muat 7 indikator. Pada tahap validasi yang pertama, 3 indikator mendapat nilai sangat baik dan 4 indikator mendapat bilai 3 baik. Jumlah nilai keseluruhan adalah sehingga dapat dikategorikan kedalam kategori sangat baik dari sisi kualitas materi pembelajarannya. Skor rata-ratanya sebesar 3,43 dengan persentase sebe-sar 85,71% sehingga kelayakan materi pelajaran termasuk kategori sangat layak. Pada tahap vali-dasi kedua, 6 indikator mendapat nilai sangat baik dan 1 indikator mendapat nilai baik. Jumlah nilai akhirnya adalah sehingga termasuk kategori sangat baik dari segi kualitasnya. Skor rata-rata pada tahap kedua ini yaitu 3,86 dengan persentase sebesar 96,43% sehingga kelayakan materi pembelajaran ter-masuk kategori sangat layak. Aspek kebenaran isi memuat enam 6 indikator. Pada tahap validasi yang pertama, 4 indikator mendapat nilai sangat baik dan 2 indikator mendapat nilai baik. Jumlah nilainya adalah sehingga termasuk kategori sangat baik dari penilaian kualitas produknya. Skor rata-rata penilaian produk pada tahap ini yaitu 3,33 dengan persentase 83,33% sehingga kelayakan media dari aspek kebenaran isi materi pelajaran termasuk kategori sangat layak. Pada tahap validasi kedua, 4 indikator mendapat nilai sangat baik dan 2 indikator mendapat nilai baik. Jumlah nilainya yaitu sehingga termasuk kategori sangat baik dari sisi penilaian kualitas kebenaran isi materi pelajaran. Skor rata-rata penilaian kedua yaitu 3,67 dengan persentase sebesar sehingga kelayakan kebenaran isi pelajaran juga termasuk kategori sangat layak. Dari kedua aspek yang telah dinilai, kedua-nya mendapat persentase kelayakan media yang termasuk kategori sangat layak. Kategori ini menunjukkan bahwa multimedia kamus bahasa Jawa digital berbasis android layak digunakan sebagai bahan uji coba lapangan setelah dilaku-kan revisi produk sesuai dengan saran ahli materi. Tabel 4 dan Tabel 5 merupakan ringkasan peni-laian kua-litas dan kelayakan media oleh ahli materi. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Materi Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kelayakan Produk oleh Ahli Materi Hasil Validasi Ahli Media Penilaian produk media pembelajaran oleh ahli media terdiri atas limabelas 15 indikator LingTera,6 1, 2019 - 24 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online yang terbagi dalam dua 2 aspek, yakni aspek tampilan media serta aspek pemrograman. Aspek tampilan terdiri atas delapan 8 indikator. Pada tahap validasi pertama, 3 indikator mendapat nilai sangat baik dan 5 indikator mendapat nilai baik. Jumlah nilainya sehingga kualitas media pembelajaran termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata pada tahap ini yaitu 3,38 dengan persentase sebesar 84,38% sehingga tampilan media termasuk kategori sangat layak. Pada tahap validasi kedua, 6 indikator mendapat nilai sangat baik dan 2 indikator mendapat nilai baik. Jumlah nilai akhirnya 30,00 sehingga kualitas media termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata akhir adalah 3,75 dengan persentase sebesar 93,75% sehingga kelayakan tampilan media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android termasuk kategori sangat layak digunakan. Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Media Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kelayakan Produk oleh Ahli Media Aspek pemrograman terdiri atas tujuh 7 indikator. Pada tahap validasi pertama, 4 indi-kator mendapat nilai sangat baik dan 3 indikator baik. Jumlah nilainya 25,00 sehingga kualitas pemrograman media termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata penilaian pada tahap ini adalah 3,57 dengan persentase sebesar 89,29% sehingga kelayakan pemrograman media termasuk kategori sangat layak. Pada tahap vali-dasi kedua, 5 indikator medapat nilai sangat baik dan 2 indikator mendapat nilai baik. Jumlah nilai akhirnya adalah 26,00 sehingga kualitas pemrogarman media masih termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata penilaian tahap kedua oleh ahli media yaitu 3,71 dengan persentase sebesar 92,86% sehingga kelayakan pemrograman media termasuk kategori sangat layak. Dari kedua aspek yang telah dinilai oleh ahli media, keduanya mendapat persentase kela-yakan media dengan kategori sangat layak. Kate-gori ini menunjukkan bahwa multimedia kamus bahasa Jawa digital berbasis android layak digu-nakan sebagai bahan uju coba lapangan setelah dilakukan revisi produk berdasarkan masukan dari ahli media. Tabel 6 dan Tabel 7 merupakan ringkasan penilaian kualitas dan kelayakan media oleh ahli media. Hasil Uji Coba Terbatas Uji coba lapangan terbatas dilakukan oleh dua 2 pendidik bahasa Jawa dan duabelas 12 peserta didik. Penilaian produk media pembel-ajaran oleh pendidik bahasa Jawa terdiri atas 25 indikator yang terbagi dalam empat 4 aspek penilaian, yakni aspek pembelajaran, aspek kebe-naran isi, aspek tampilan, serta aspek pemrog-raman. Aspek pembelajaran terdiri atas 7 indi-kator. Guru bahasa Jawa yang pertama memberi-kan nilai sangat baik untuk 4 indikator dan nilai baik untuk 3 indikator. Jumlah nilainya yaitu 25,00 sehingga kualitas media termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,57 dengan persentase kela-yakan media sebesar 89,29% sehingga termasuk kategori sangat layak. Guru bahasa Jawa yang kedua memberikan nilai sangat baik untuk 6 indikator dan nilai baik untuk 1 indi-kator. Jumlah nilainya yaitu 27,00 sehingga ter-masuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,86 dengan persentase kelayakan media sebesar 96,43% sehingga termasuk kategori sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran. Aspek kebenaran isi terdiri atas 6 indika-tor. Guru bahasa Jawa yang pertama memberikan nilai sangat baik untuk 2 indikator dan nilai baik untuk 4 indikator. Jumlah nilainya yaitu 20,00 sehingga kualitas media termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,33 dengan persentase kelayakan media sebesar 83,33% sehingga termasuk kategori sangat layak. Guru bahasa Jawa yang kedua memberikan nilai baik untuk 6 indikator. Jumlah nilainya yaitu 18,00 sehingga termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,00 dengan persentase kelayakan media sebesar 75,00% sehingga termasuk kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran. LingTera,6 1, 2019 - 25 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online Aspek tampilan media terdiri dari 8 indi-kator. Guru bahasa Jawa yang pertama memberi-kan nilai sangat baik untuk 4 indikator dan nilai baik untuk 4 indikator. Jumlah nilai-nya yaitu 28,00 sehingga kualitas media terma-suk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,5 dengan persentase kelayakan media sebesar 87,50% sehingga termasuk kate-gori sangat layak. Guru bahasa Jawa yang kedua memberikan nilai sangat baik untuk 3 indikator dan nilai baik untuk 5 indikator. Jumlah nilainya yaitu 27,00 sehingga termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,37 dengan persentase kelayakan media sebesar 84,38% sehingga termasuk kategori sangat layak digunakan. Aspek pemrograman terdiri atas 3 indika-tor. Guru bahasa Jawa yang pertama memberikan nilai sangat baik untuk 3 indikator. Jumlah nilainya yaitu 12,00 sehingga kualitas media ter-masuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 4,00 dengan persentase kelayakan media sebesar 100,00% sehingga termasuk kate-gori sangat layak. Guru bahasa Jawa yang kedua memberikan nilai sangat baik untuk 1 indikator dan nilai baik untuk 2 indikator. Jumlah nilainya yaitu 10,00 sehingga termasuk kategori sangat baik. Skor rata-rata yang didapat yaitu 3,33 dengan persentase kelayakan media sebesar 83,33% sehingga termasuk kategori sangat layak digunakan. Dari keempat aspek yang telah dinilai, keseluruhan aspek mendapat persentase kelayak-an media dengan kategori sangat layak. Kategori ini menunjukkan bahwa multimedia kamus ba-hasa Jawa digital berbasis android layak diguna-kan sebagai salah satu media pembelajaran baha-sa Jawa di kelas. Tabel 8 dan Tabel 9 merupakan hasil pendapat guru bahasa Jawa terhadap produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Ada empat aspek yang dinilai oleh siswa pada tahap uji coba terbatas, yaitu aspek keber-manfaatan kamus, aspek kemandirian siswa, aspek penyajian media, dan aspek pengoperasian media. Hasil pendapat dua belas 12 siswa terhadap 20 indikator penilaian produk media pembelajaran mendapat persetujuan siswa yang termasuk dalam kategori sangat setuju. Aspek kebermanfaatan kamus mendapat jumlah nilai 157 dengan skor rata-rata 13,08 dan hasil persen-tase sebesar 81,77% sehingga termasuk dalam kategori sangat setuju. Aspek kemandirian siswa juga mendapat jumlah nilai 157 dengan skor rata-rata 13,08 dan hasil persentase sebesar 81,77%. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam kategori sangat setuju. Aspek penyajian media mendapat jumlah nilai 184 dengan skor rata-rata 15,33 dan persentase sebesar 76,67% sehingga termasuk kategori sangat setuju. Jumlah nilai pada aspek pengoperasian media yaitu 274 dengan skor rata-rata 22,83 dan persentase sebe-sar 81,55% sehingga termasuk dalam kategori sangat setuju. Hasil rekapitulasi pendapat siswa terhadap produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android pada tahap uji coba lapangan terbatas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Pendapat Guru Bahasa Jawa terhadap Kualitas Produk Media Pembelajaran Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Pendapat Guru Bahasa Jawa terhadap Kelayakan Produk Media Pembelajaran LingTera,6 1, 2019 - 26 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Pendapat Siswa pada Tahap Uji Coba Terbatas Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Pendapat Guru pada Tahap Uji Coba Lapangan yang Lebih Luas Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Pendapat Siswa pada Tahap Uji Coba Lapangan yang Lebih Luas Hasil Uji Coba Lapangan yang Lebih Luas Uji coba lapangan yang lebih luas dilaku-kan oleh enam 6 orang guru bahasa Jawa dan 60 peserta didik. Penilaian produk media pembel-ajaran oleh guru bahasa Jawa terdiri dari 25 indi-kator yang terbagi atas empat aspek penilaian, yakni aspek pembelajaran, aspek kebenaran isi, aspek tampilan media, serta aspek pemrograman. Hasil pendapat guru bahasa Jawa terhadap produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android dilihat dari skor akhir penilaian yang telah dilakukan. Hasilnya, kuali-tas produk media pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik dan tingkat kelayakan media pembelajaran dari setiap aspek juga termasuk kategori sangat layak. Aspek pembelajaran mendapat jumlah nilai 157 dengan skor rata-rata 26,17 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil per-hitungan kelayakan media dalam persentase se-besar 93,45% sehingga termasuk dalam kategori sangat layak. Aspek kebenaran isi materi pembel-ajaran mendapat jumlah nilai 130 dengan skor rata-rata 21,67 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil perhitungan kelayakan media dalam persentase sebesar 90,28% sehingga ter-masuk dalam kategori sangat nilai aspek tampilan media adalah 175 dengan skor rata-rata 29,17 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil perhitungan kelayakan media dalam persentase sebesar 91,15% sehingga ter-masuk dalam kategori sangat layak. Aspek pemrograman mendapat akumulasi skor sebesar 68 dengan skor rata-rata 11,33 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil perhitungan kelayakan media dalam persentase sebesar 94,44% sehingga termasuk dalam kategori sangat layak. Dari keempat aspek penilaian media yang ada, kualitas produk media pembelajaran dari setiap aspeknya termasuk kategori sangat baik. Kategori yang demikian menunjukkan bahwa multimedia kamus bahasa Jawa digital berbasis android sudah dianggap memiliki kualitas yang sangat baik sebagai salah satu media pembel-ajaran bahasa Jawa. Hasil perhitungan kelayakan produk media pembelajaran juga termasuk kategori sangat layak digunakan sebagai suatu media pembelajaran bahasa Jawa. Tingkat kela-yakan media pembelajaran juga dapat disebut sangat layak karena isi materi yang terdapat pada produk media pembelajaran kamus bahasa jawa digital dapat digunakan untuk membantu kelan-caran proses pembelajaran bahasa Jawa di kelas. Tabel 11 merupakan ringkasan hasil pendapat guru bahasa Jawa terhadap produk kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Ada empat aspek yang dinilai oleh siswa pada tahap uji coba lapangan yang lebih luas, yaitu aspek kebermanfaatan kamus, aspek ke-mandirian siswa, aspek penyajian media, serta aspek pengoperasian media. Hasil pendapat enam puluh 60 siswa terhadap 20 indikator persetuju- LingTera,6 1, 2019 - 27 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online an siswa atas produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa bahwa rata-rata para siswa sangat setuju dengan setiap butir pernyataan yang telah dituliskan. Keempat aspek penilaian media pembelajaran mendapat persetujuan siswa dalam kategori sangat setuju. Aspek kebermanfaatan kamus mendapat skor rata-rata persetujuan siswa yang besarnya 14,43 dengan perhitungan persentase sebesar 90,21% sehingga dapat dikelompokkan dalam kategori sangat setuju. Skor rata-rata persetujuan siswa dalam aspek kemandirian siswa yaitu sebe-sar 14,60 dengan hasil persentase sebesar 91,25% sehingga termasuk dalam kategori sangat setuju. Skor rata-rata persetujuan siswa dalam aspek penyajian media sebesar 16,67 dengan kisaran persentase sebesar 83,33% sehingga masuk da-lam kategori sangat setuju. Aspek pengoperasian media mendapat rata-rata persetujuan siswa sebesar 23,72 dengan persentase sebesar 84,70% sehingga termasuk dalam kategori sangat setuju. Hasil rekapitulasi pendapat siswa terhadap pro-duk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android pada tahap uji coba lapangan yang lebih luas dapat dilihat pada Tabel 12. Hasil pendapat siswa yang demikian me-nunjukkan bahwa para siswa sudah sangat setuju dengan adanya produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Hal ini dikarenakan kamus bahasa Jawa digital berbasis android ini sudah dapat dikategorikan sebagai suatu media pembelajaran yang memiliki kualitas sangat baik dan sesuai dengan kriteria media pembelajaran yang baik. Adanya aplikasi kamus bahasa Jawa digital berbasis android ini tentu saja akan menyenangkan para siswa karena wujudnya yang ringkas sehingga rasa malas untuk membaca kamus cetak yang tebal bisa hilang. Para siswa juga sudah menyatakan perse-tujuannya akan adanya revisi produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android yang lebih baik lagi dari aplikasi yang telah dibuat sebelumnya. SIMPULAN Pertama, hasil penelitian pengembangan ini berupa aplikasi media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android. Karak-teristik produk yang dihasilkan memuat menu utama dan menu tambahan. Ada lima 5 menu utama homepage dan empat 4 menu tambahan dalam aplikasi tersebut. Keempat menu utama tersebut adalah menu pados tembung cari kata, menu bausastra kamus, menu terjemahan, menu latihan soal, serta menu petunjuk. Sedangkan menu tambahan yang berfungsi sebagai menu untuk penjelas keterangan materi meliputi menu kompetensi materi, menu target penguasaan kosakata, menu daftar singkatan, serta menu daftar pustaka. Evaluasi yang berupa soal-soal dibuat dalam wujud pilihan ganda dan dibuat dalam wujud games Quiz Parampa. Kedua, kelayakan aplikasi kamus bahasa Jawa digital berbasis android untuk siswa SMA/ SMK berdasarkan penilaian validator media dan validator materi termasuk dalam kategori sangat layak. Kualitas produk media pembelajaran pada penilaian tahap validasi terakhir oleh dosen ahli materi mendapat skor 49,00 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Kelayakan media pembelajaran berdasarkan hasil penilaian dosen ahli materi mendapat persentase sebesar 94,23% sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian kualitas produk oleh dosen ahli media pada tahap validasi yang terakhir menda-pat skor 56,00 sehingga termasuk kategori sangat baik. Kelayakan media pembelajaran oleh ahli media medapat persentase sebesar 93,33% se-hingga termasuk kategori sangat layak. Kategori kelayakan media pembelajaran yang seluruhnya termasuk kategori sangat layak menunjukkan bahwa media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android sangat layak digunakan sebagai bahan produk uji coba lapangan yang nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi peserta didik untuk mempelajari bahasa Jawa. Ketiga, penilaian guru bahasa Jawa terha-dap produk kamus bahasa Jawa digital berbasis android pada tahap uji coba terbatas mendapat rata-rata persentase 86,98%, sedangkan pada tahap uji coba lapangan yang lebih luas mendapat rata-rata persentase 92,01% sehingga persentase keduanya termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil persetujuan siswa terhadap produk media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android mendapat rata-rata persentase 80,07% pada tahap uji coba terbatas dan mendapat persentase 84,70% pada tahap uji coba lapangan yang lebih luas. Persentase yang demikian terma-suk dalam kategori persetujuan sangat setuju. Kategori sangat setuju ini menunjukkan bahwa guru bahasa Jawa serta para perserta didik beranggapan bahwa media pembelajaran kamus bahasa Jawa digital berbasis android tersebut sudah dibuat dengan sangat baik sehingga dapat menarik perhatian para peserta didik untuk belajar bahasa Jawa utamanya untuk memperluas pengetahuan kosakata bahasa Jawa. LingTera,6 1, 2019 - 28 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online DAFTAR PUSTAKA Agustien, R., Umamah, N., & Sumarno, S. 2018. Pengembangan media pembelajaran video animasi dua dimensi situs Pekauman di Bondowoso dengan model ADDIE mata pelajaran Sejarah kelas X IPS. Jurnal Edukasi, 51, 19 - 23. doi Annisah, S. 2017. Alat peraga pembelajaran matematika. Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1101, 1-15. Retrieved from Arafik, M., & Rumidjan, R. 2017. Profil pembelajaran unggah-ungguh bahasa Jawa di sekolah dasar. Sekolah Dasar Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 251, 55-61. doi Azmi, N., Maryono, D., & Rosihan, A. Y. 2016. Android based application for supporting English for disability. Proceeding of the International Conference on Teacher Training and Education, 21, pp. 194-201. Borg, W. R., & Gall, M. D. 1984. Educational research An introduction. Longman Publishing Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P. 2007. Educational research An introduction. Longman Publishing. Georgiev, T., Georgieva, E., & Smrikarov, A. 2004. M-learning-a New Stage of Е-Learning. International Conference on Computer Systems and Technologies-CompSysTech, 428, pp. 1-4. Collins, A., & Halverson, R. 2018. Rethinking education in the age of technology The digital revolution and schooling in America. Teachers College Press. Darmawan, D. 2012. Teknologi Pembelajaran. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Irwandani, I., & Juariyah, S. 2016. Pengembangan media pembelajaran berupa komik fisika berbantuan sosial media instagram sebagai alternatif pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 51, 33-42. doi Kustandi, C., & Sutjipto, B. 2011. Media pembelajaran manual dan digital. Bogor Ghalia Indonesia. Latuheru, 1988. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masa kini. Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Levie, W. H., & Lentz, R. 1982. Effects of text illustrations A review of research. Ectj, 304, Lukman, L., & Ishartiwi, I. 2014. Pengembangan bahan ajar dengan model mind map untuk pembelajaran ilmu pengetahuan sosial SMP. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 12, 109-122. doi Meier, R. 2012. Professional android 4 application development. John Wiley & Sons. Kartikasari, G. 2016. Pengaruh media pembelajaran berbasis multimedia terhadap motivasi dan hasil belajar materi sistem pencernaan manusia Studi eksperimen pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Pandantoyo. Jurnal Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan, 161, 59-77. doi Purbasari, R. J., Kahfi, M. S., & Yunus, M. 2013. Pengembangan aplikasi android sebagai media pembelajaran matematika pada materi dimensi tiga untuk siswa SMA kelas X. Jurnal Online Universitas Negeri Malang, 14, 1-10. Ramadhani, T., Koryati, D., & Deskoni, D. 2015. Analisis model dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran ekonomi di SMA se-Kecamatan Inderalaya. Jurnal PROFIT Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi, 21, 34-45. Retrived from Safaat, N. 2012. Pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis android. Bandung Informatika. Usman, M. B., & Asnawir, H. 2002. Media pembelajaran. Ciputat Pers. LingTera,6 1, 2019 - 29 Nur Hanifah Insani, Mulyana Mulyana Copyright © 2019, LingTera, ISSN 2406-9213 print; ISSN 2477-1961 online Widoyoko, E. P. 2012. Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Yulianti, T., Herkulana, H., & Achmadi, A. 2018. Pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 71. Retrived from Silviarista, M., & Setyosari, P. 2018. Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis mobile untuk mata pelajaran bahasa Jawa materi aksara Jawa kelas VIII SMP. JINOTEP Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran Kajian dan Riset dalam Teknologi Pembelajaran, 41, 22-27. Retrived from ... Subhan et al. 2014's study, for example, produced a trilingual dictionary application Indonesian, English, and Japanese to help users in simplifying vocabulary searches in those languages. Insani & Mulyana 2019 developed an android-based Javanese digital dictionary to reveal the quality of android-based Javanese digital dictionary. Study on developing English glossary for chemistry subject was done by Usda 2020. ...By portraying fictitious people inside literary works, authors are able to reflect on the reality of human events that occur in daily life around them and express their thoughts and feelings about them. Literary works and psychology have a great correlation because they both deal with human beings and their reactions. Humans have souls with various emotions and sensations, therefore they are extremely likely to suffer psychological repercussions as a result of the actions of fictitious characters in literary works. Through a literature review, this paper unveils the advantage of the development of character education with simulation and reproduction of literary works. It has impacts on the expansion of knowledge, personal experience and evolves the inner sensitivity of students. As a result, literary works have psychological effects that may influence readers' conduct, and the advantages of the psychological impact can be applied in character education for the next Gita AtibrataWahyu NugrohoUlul AzmiPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa multimedia interakif pembelajaran bahasa Inggris materi Expressions pada siswa kelas VIII SMP Ali Maksum Yogyakarta dan mengetahui keefektifan produk multimedia interaktif dalam pembelajaran. Penelitian dan pengembangan research and development merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk. Model yang digunakan oleh peneliti dalam pengembangan ini adalah model pengembangan Borg dan Gall. Model ini memiliki 10 tahapan pengembangan. Kesepuluh tahap tersebut sebagai berikut. 1 research and information collecting. 2 Planning. 3 developing preliminary form of product. 4 Preliminary field testing. 5 Main product revision. 6 main field testing. 7 operational product revision. 8 operational field testing. 9 final product revision. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penilaian siswa serta peningkatan pemahaman materi expressions pada siswa maka multimedia interaktif ini layak dan sesuai digunakan dalam pembelajaran di kelas. Validasi materi mendapat skor 4,2 dengan kategori baik, validasi media mendapat skor 4,4 dengan kategori sangat baik. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara yang menggunakan multimedia interaktif dengan yang tidak menggunakan multimedia interaktif. Developing English material “expressions” junior highschool students AbstractThis research aims to produce a product in the form of interactive multimedia English learning material “Expressions” in eighth grade students of Ali Maksum Middle School Yogyakarta. Research and development research and development is a type of product-oriented research. The model used by researchers in this development was the Borg and Gall development model. This model has 10 stages of development. The ten stages are as follows. 1 Research and information collecting. 2 Planning. 3 Developing preliminary form of product. 4 Preliminary field testing. 5 Main product revision. 6 Main field testing. 7 operational product revision. 8 Operational field testing. 9 Final product revision. 10 Dissemination and application desimination and implementation. The subjects of the trials were students of class VIII Ali Maksum Yogyakarta results of the study showed that student assessments and understanding of expressions material were increased. Furthermore, this interactive multimedia is feasible and suitable for use in classroom learning Muh ArafikRumidjan Rumidjanthe aimed of this research is to described the model of teaching politeness in Javanese language at elementary school. the variety of activities that is done by the teacher’s and the students during the process of teaching politeness in javanese language subject at SDN Penanggungan Malang. The approach that was used in this research is qualitative methodology. The data was collected during the process of teaching javanese langage subject at SDN Penanggungan Malang which is done through the problem case study used qualitative analysis. Therfore, this research will result in the construction models of the practice teaching politeness in javanese language at elementary school. Model immersion learning is model of teaching which has attempt to directly involve the students in the learning process. Keywords teaching, politeness, and javanese language. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan model Pembelajaran Unggah-Ungguh Bahasa Jawa di Sekolah Dasar. Aktifitas apasaja yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran unggah-ungguh Bahasa Jawa di SDN Penanggungan Kota Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui praktik Pembelajaran Bahasa Jawa di SDN Penanggungan Kota Malang, melalui penelitian studi kasus dengan analisis kualitatif, maka penelitian ini akan menghasilkan konstruksi Model Praktik Pembelajaran Unggah-Ungguh Bahasa Jawa di Sekolah Dasar. Model Immersion Learning adalah model pembelajaran yang berupaya mencelupkan langsung diri siswa ke dalam proses belajar. Kata kunci profil pembelajaran, unggah-unggguh bahasa Jawa. Irwandani IrwandaniSiti JuariyahThe development trend of technology and information at this time should be used by the world of education to make it as a learning tool, both outside and inside the classroom. One trend that is emerging now is the use of social media as a medium of learning. Social media will be focused to develop is a media Instagram, in which can contain images and text content. The study was conducted with the aim of producing instructional media products that meet the necessary criteria. The research is the research and development method undertaken by several stages, a preliminary investigation, gathering information, product design, product validation, testing is limited to the user, and product revision. Based on the stages that made learning media product obtained declared fit and is needed by learners after validating and testing the product. Validation linguists gained 84%, the design of materials, and media gained Meanwhile, based on the scoring is obtained perkembangan teknologi dan informasi saat ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh dunia pendidikan untuk menjadikannya sebagai sarana pembelajaran, baik itu di luar maupun di dalam kelas. Salah satu tren yang sedang muncul saat ini adalah pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran. Media sosial yang akan difokuskan untuk dikembangkan adalah media instagram, yang di dalamnya bisa memuat konten gambar dan tulisan. Penelitian dilakukan dengan tujuan menghasilkan produk media pembelajaran yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan dengan beberapa tahap yaitu melakukan penelitian pendahuluan, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi produk, ujicoba terbatas kepada pengguna, kemudian revisi produk. Berdasarkan tahapan-tahapan yang dilakukan diperoleh produk media pembelajaran yang dinyatakan layak dan sangat dibutuhkan oleh peserta didik setelah melakukan validasi dan ujicoba produk. Validasi ahli bahasa memperoleh 84%, desain 82,67%, materi 86,67%, dan media memperoleh 87,14%. Sementara itu, berdasarkan penilaian pengguna diperoleh sebesar 90,83%.Allan Collins Richard HalversonThe world of education is currently undergoing a massive transformation as a result of the digital revolution. This transformation is similar to the transition from apprenticeship to universal schooling that occurred in the 19 th century as a result of the industrial revolution. In the apprenticeship era, most of what people learned occurred outside of school. Universal schooling led people to identify learning with school, but now the identification of the two is unraveling. All around us people are learning with the aid of new technologies children are playing complex video games, workers are interacting with simulations that put them in challenging situations, students are taking courses at online high schools and colleges, and adults are consulting Wikipedia. New technologies create learning opportunities that challenge traditional schools and colleges. These new learning niches enable people of all ages to pursue learning on their own terms. People around the world are taking their education out of school into homes, libraries, Internet cafes, and workplaces, where they can decide what they want to learn, when they want to learn, and how they want to learn. Who will benefit ultimately from this revolution? In America there is a commercial push to sell educational products to consumers who are looking for an edge up in the race for success. This means that technological products and services are popping up all over the American landscape. Education, once viewed as a public good with equal access for all, is now up for sale to those who can afford specialized services and computer Lukman Ishartiwi IshartiwiPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar dengan model mind map yang layak digunakan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS untuk siswa SMP, serta mengetahui keefektifan bahan ajar hasil pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and Development. Hasil penelitian adalah sebagi berikut 1 menghasilkan bahan ajar dengan model mind map untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMP yang dikemas dalam bentuk buku dengan materi “Perkembangan pada Masa Islam di Indonesia”. Produk yang dihasilkan layak digunakan untuk pembelajaran berdasarkan validasi dari ahli materi, ahli media, uji coba terbatas, serta uji coba lapangan. 2 Bahan ajar hasil pengembangan untuk siswa kelas VII di SMP N 3 Berbah ini efektif digunakan untuk pembelajaran IPS. Peningkatan skor postes pada kelas yang menggunakan bahan ajar dengan model mind map sebesar 13,87% dengan nilai gain score 0,45 dan ketuntasan siswa 100%. Sedangkan kelas yang menggunakan buku paket IPS dengan peningkatan skor postes sebesar 10,26% dengan nilai gain score 0,35 dan ketuntasan siswa 87,1%.Kata kunci bahan ajar, mind map, ilmu pengetahuan sosialRelis AgustienNurul UmamahS SumarnoPengembangan media pembelajaran yang berkualitas dan inovatif serta aplikatif menjadi tuntutan pada era modern ini. Oleh karena itu pendidik diharapkan mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern sebagai media untuk membantu proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk media pembelajaran video animasi dua dimensi. Subjek penelitian ini adalah kelas X IPS 2 SMAN 1 Tapen dengan jumlah 26 peserta didik. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2018. Hasil penelitian menunjukkan produk media pembelajaran tervalidasi dan dalam kategori menarik. Secara klasikal hasil validasi ahli isi bidang studi sebesar 80%, validasi ahli media dan desain pembelajaran sebesar 78%. Tingkat daya tarik pada penelitian ini sebesar 84% pada uji coba kelompok kecil, dan 87% pada uji kelompok besar. Kesimpulan penelitian ini bahwa media pembelajaran video animasi dua dimensi tervalidasi ahli dan menarik. Kata kunci Media Pembelajaran, Video Animasi Dua Dimensi, Validasi Ahli, Daya KartikasariThe human digestive system material is one of the materials which close to the students. However, students cannot know directly without a guide, because of the difficulty to bring a concrete manifestation of the material. Motivation in learning is needed to support the achievement of maximum learning motivation can arise through learning source or learning instrument, for example, multimedia-based learning media. The calculation result of observation showed a higher increase in the experimental class, ie 30 > 27 from the number of calculations observation sheet items. The results of pre-test and post-test showed an average increase that was higher in the experimental class, in amount of 63 pre-test and post-test, grade control by pre-test and post-test. Experimental class showed an increase learning outcomes which is higher than the control class, which is > fromthe difference between pre-test and post-test. Keywords Multimedia, Motivation, Result of StudyMeredith Damien GallWalter R. BorgJoyce P. GallThis . . . text [provides a] comprehensive introduction to educational research. [This textbook] has been revised to reflect a balance of both quantitative and qualitative research methods. PsycINFO Database Record c 2012 APA, all rights reservedReto MeierContenido 1. Hola, Android; 2. Para comenzar; 3. Creación de aplicaciones y actividades; 4. Creación de interfaces de usuario; 5. Intentos, receptores de radio, adaptadores y la Internet; 6. Archivos, el estado de grabar y preferencias; 7. Bases de datos y proveedores de contenidos; 8. Mapas, codificación geográfica y servicios basados en la localización; 9. Trabajar en segundo plano; 10. Invasión del Phone-top; 11. Audio, video y uso de la cámara; 12. Telefonía y SMS; 13. Bluetooth, redes y Wi-Fi; 14. Sensores; 15. Desarrollo avanzado en peraga pembelajaran matematikaS AnnisahAnnisah, S. 2017. Alat peraga pembelajaran matematika. Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1101, 1-15. Retrieved from yah/article/view/356Android based application for supporting English for disabilityN AzmiD MaryonoA Y RosihanAzmi, N., Maryono, D., & Rosihan, A. Y. 2016. Android based application for supporting English for disability. Proceeding of the International Conference on Teacher Training and Education, 21, pp. 194-201. Aplikasi kamus menjadi senjata penting buat kamu yang sedang belajar bahasa baru. Kamu tidak perlu lagi membawa buku-buku kamus tebal nan berat ke mana-mana. Tinggal download aplikasi kamus yang dirasa lengkap, kamu bisa mencari padanan kata-kata di bahasa lain dengan cepat dan akurat. Buat kamu yang baru saja pindah ke daerah yang mayoritas berbicara pakai bahasa Jawa, atau sekadar ingin menarik kesan kepada calon mertua yang bersuku Jawa, mungkin kamu bisa menggunakan aplikasi-aplikasi kamus bahasa Jawa berikut biar tambah lancar kemampuan berbahasanya. Namun sebelum itu, kamu perlu tahu dulu nih, kalau bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan, tergantung siapa lawan bicara kita. Pertama, bahasa Jawa Ngoko yang kita gunakan dengan lawan bicara yang lebih muda atau kedudukannya sejajar dengan kita. Misalnya dengan teman yang sudah akrab. Lalu ada bahasa Jawa Krama, yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, lebih tinggi kedudukannya, atau bahkan dengan teman yang belum akrab-akrab banget. Terakhir ada bahasa Jawa Krama Inggil. Tingkatan yang paling tinggi ini harus kamu pakai ketika berbicara dengan orang yang lebih tinggi umurnya atau kedudukannya. Bisa juga dengan orang yang sama sekali tidak kamu kenal. Nah, karena kamu sudah paham berbagai tingkatan bahasanya, Jaka langsung aja kasih 7 rekomendasi kamus bahasa Jawa offline maupun online buat kamu yang ingin belajar. Aplikasi Kamus Bahasa Jawa 1. Kamus Bahasa Jawa Offline Kamus Bahasa Jawa Offline menyediakan berbagai istilah bahasa Jawa yang umum dipakai masyarakat di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Fiturnya lengkap, lho, dengan berbagai tingkatan bahasa. Kamu bisa mendapat terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa Ngoko dan sebaliknya, bahasa Indonesia ke bahasa Krama dan sebaliknya, serta bahasa Indonesia ke bahasa Krama Inggil dan sebaliknya. Keterangan Kamus Bahasa Jawa Offline Developer GH-J Studio Ukuran Android Minimum Android ke atas Download Download Kamus Bahasa Jawa Offline di sini 2. Kamus Basa Jawa Masih dengan kamus bahasa Jawa offline, aplikasi yang satu ini juga memuat ribuan kata dan istilah bahasa Jawa berbagai tingkatan, yakni Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil. Enggak cuma itu. Kamu juga bisa mempelajari aksara Jawa dari dalam aplikasi kamus buatan VF Studio ini. Menjanjikan tampilan yang user friendly, berbagai kata di dalam Kamus Basa Jawa bisa dicopy-paste dengan mudah dan bahkan bisa diperbesar untuk memudahkan penggunanya. Keterangan Kamus Basa Jawa Developer VF Studio Ukuran Android Minimum Android ke atas Download Download Kamus Basa Jawa di sini 3. Kamus Bahasa Jawa Indonesia Aplikasi full offline satu ini menyimpan puluhan ribu kata dan istilah dalam Bahasa Jawa beserta maknanya. Menariknya, aplikasi ini juga menyediakan kuis seru untuk melatih pemahaman bahasa Jawamu. Kamu juga bisa ikut kontribusi memasukkan istilah yang belum ada di kamus ini, geng. Keterangan Kamus Bahasa Jawa - Indonesia Developer Azklabs Mobile Ukuran Android Minimum Android ke atas Download Download Kamus Bahasa Jawa - Indonesia di sini 4. Translate Bahasa Jawa Indonesia Aplikasi kamus gratis ini bisa membantumu menerjemahkan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara cepat dan akurat. Enggak cuma itu, Translate Bahasa Jawa Indonesia juga menyediakan fitur terjemahan via suara, lho. Canggih, ya! Keterangan Translate Bahasa Jawa Indonesia Developer Code Source Studio Ukuran Android Minimum Android ke atas Download Download Translate Bahasa Jawa Indonesia di sini 5. Kamus Bahasa Jawa Offline Aplikasi Kamus Offline buatan Irwana Studio ini cukup populer dengan jumlah unduhan mencapai 100 ribu kali. Kamu bisa melihat berbagai kata dengan padanannya dalam bahasa Indonesia, Ngoko, Krama, dan Krama Inggil secara berdampingan. Namun sayangnya, tampilannya masih agak berantakan. Keterangan Kamus Bahasa Jawa Offline Developer Irwana Studio Ukuran Android Minimum Android ke atas Download Download Kamus Bahasa Jawa Offline di sini Situs Kamus Bahasa Jawa Buat kamu yang mungkin enggak punya memori lebih atau malas download kamus bahasa Jawa, Jaka punya solusinya. Selain menggunakan Google Translate yang kini sudah mengakomodasi bahasa Jawa, dua situs rekomendasi ini bisa jadi pilihan kamu yang ingin mencari padanan kata secara online. 1. Mongosilakan Selain juga menciptakan aplikasinya, Mongosilakan menyediakan layanan terjemahan bahasa Jawa dan Indonesia. Kamu bisa mencari padanan atau arti kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa Ngoko, Krama, dan Krama Inggil serta sebaliknya. Namun kamu harus log in terlebih dulu sebelum menggunakan layanan terjemahan ini. Bisa pakai akun Google kamu, kok. O iya, developer yang berbasis di Jogjakarta ini juga tengah mengembangkan layanan terjemahan bahasa Sunda, lho. Kunjungi Mongosilakan melalui link berikut. 2. Dosen Pintar Sejumlah situs menyediakan terjemahan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya, salah satunya adalah situ Dosen Pintar ini. Dosen Pintar menyediakan beberapa pilihan bahasa Jawa, yakni Krama, Kramantara, Wredha-Krama, dan Krama Pasar. Kunjungi Dosen Pintar melalui link berikut. Akhir Kata Itu dia tadi tujuh aplikasi dan situs kamus bahasa Jawa yang bisa kamu pilih untuk mengasah kemampuan komunikasi kamu. Jangan sampai salah tingkatan bahasanya, ya. Bisa-bisa kamu dianggap tidak sopan. Selamat belajar! Baca juga artikel seputar Aplikasi atau artikel menarik lainnya dari ARTIKEL TERKAIT 7 Aplikasi Kamus Bahasa Inggris Offline Terbaik Free Download 10 Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Gratis 2020 Android & iOS! Netter Wajib Tahu! Ini 25 Istilah Yang Populer Di Internet 10 Kamus Bahasa Inggris Online Gratis & Terbaik di 2021, Conversation Makin Lancar! Bukan Bahasa Asing, Ini 4 Kamus Digital Untuk Belajar Bahasa Daerah!

aplikasi penambah bahasa jawa di android